Salah satu tujuan pembelajaran ekonomi adalah agar siswa memiliki kemampuan dalam memecahkan masalah. Perubahan diarahkan pada diri siswa secara terencana baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Dari hasil observasi menunjukkan kemampuan pemecahan masalah siswa masih kurang. Selain itu siswa juga mengalami kesulitan dalam menerjemahkan maksud dari soal yang disajikan, seperti apa yang diketahui dan ditanyakan, serta menerapkan dan mengadaptasi beragam strategi yang sesuai untuk memecahkan masalah. Hal ini disebabkan oleh proses pembelajaran di kelas yang masih berpusat pada guru di mana pembelajaran yang dilakukan hanya dengan menyajikan materi pembelajaran melalui pemberian. Dari faktor penyebab yang telah disebutkan di atas, maka penulis sebagai Guru Ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri 1 Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo fokus untuk melakukan perbaikan pada pola pembelajaran agar mampu membantu siswa dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Karena kalau tidak segera diatasi, maka kemungkinan siswa akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang membutuhkan kemampuan pemecahan masalah lainnya.
Model pembelajaran PBL (problem based learning) menawarkan bentuk pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. PBL (problem based learning) adalah model pembelajaran pada masalah autentik sehingga siswa dapat menyusun pengetahuan sendiri, serta menumbuh kembangkan ketrampilan yang lebih tinggi. (Ariandi, 2017). Pembelajaran berbasis masalah merupakan metode pembelajaran yang diawali dengan masalah untuk mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru (Fathurrohman, M, 2015). Berdasarkan kajian literatur, upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dilakukan dengan mewujudkan proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan menantang serta memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran yang menganut paham konstruktivistik. Salah satu model pembelajaran yang menganut paham konstruktivistik adalah Problem Based Learning (PBL). Melalui PBL siswa dilatih untuk membangun sendiri pengetahuan mereka, sehingga hasil belajarnya juga akan meningkat.
Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dilaksanakan dengan beberapa langkah di antaranya :
Kegiatan pendahuluan : Guru masuk kelas kemudian memberikan salam pembuka kepada siswa, untuk mengawali pembelajaran ada pembiasaan baik yaitu berdoa agar pembelajaran berlangsung lancar, kemudian guru mengecek kehadiran siswa dengan melakukan presensi nama satu per satu. Setelah itu guru melakukan apersepsi dan mengajukan pertanyaan kepada siswa mengenai pembelajaran sebelumnya. Kegiatan pendahuluan selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan inti : ada 5 hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran PBL di antaranya yaitu:
- Orientasi siswa terhadap masalah: guru menjelaskan materi pembelajaran dengan Powerpoint kemudian menampilkan video dari youtube untuk dianalisa, kemudian guru membagi kelompok untuk menganalisis masalah.
- Mengorganisasi siswa : Guru membagikan LKPD untuk menganalisis permasalahan berdasarkan pertanyaan yang ada di LKPD.
- Membimbing penyelidikan: Guru membimbing siswa untuk menganalisis permasalahan.
- Mengembangkan dan menyajikan hasil karya: Guru meminta perwakilan satu kelompok untuk presentasi dan kelompok yang lain untuk menanggapinya.
- Menganalisis mengevaluasi proses: Guru memberikan apresiasi terhadap kelompok yang melakukan presentasi.
Kegiatan penutup : Guru memberikan penguatan, kemudian mengajak siswa untuk menyimpulkan materi, setelah itu melakukan post test dan memberikan tindak lanjut tentang materi yang akan dibahas pada pertemuan selanjutnya dan pembelajaran diakhiri dengan berdoa.
Pembelajaran materi Ekonomi dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat membantu siswa dalam meningkatkan motivasi belajar, dengan cara peserta didik melakukan diskusi kelompok untuk menganalisis dan memecahkan masalah. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) efektif untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mata pelajaran Ekonomi terutama kelas XI IPS SMAN 1 Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, siswa merasa senang dengan model pembelajaran dan Teknik yang digunakan dalam pembelajaran. Karena dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) siswa dapat berpikir kritis, kreatif dan inovatif.
Oleh : Sajatun, S.Pd.
Guru SMA N 1 Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah