Berdasarkan hasil analisis identifikasi masalah yang terjadi dalam lingkungan sekolah ditemukan beberapa faktor yang menyebabkan proses pembelajaran kurang efektif. Faktor-faktor tersebut antara lain :
- Motivasi belajar peserta didik rendah
- Guru belum mengoptimalkan model pembelajaran yang inovatif sesuai dengan karakteristik materi
- Pembelajaran di kelas masih belum berbasis HOTS
- Guru masih belum mengoptimalkan pemanfataan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran
Faktor faktor inilah yang menjadi penyebab sehingga proses pembelajaran menjadi kurang efektif sehingga berimbas pada hasil belajar dan kemampuan akademik peserta didik.
Praktik pembelajaran ini penting untuk dibagikan karena :
- Dengan menerapkan model pembelajaran inovatif seperti PBL dan PjBL yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dapat meningkatkan motivasi dan semangat belajar peserta didik melalui berbagai kegiatan seperti diskusi, penyelesaian masalah, pelaksanaan proyek, serta presentasi yang berdampak pula pada meningkatnya efektifitas pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.
- Praktik pembelajaran ini dapat memotivasi diri untuk mendesain pembelajaran yang kreatif dan inovatif serta dapat menjadi referensi dan inspirasi bagi rekan guru lainnya.
- Proses pembelajaran lebih terstruktur baik dari media, alat dan bahan yang digunakan berbasis TIK yang inovatif dan tidak menonton sehingga menarik perhatian peserta didik.
Adapun peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini adalah
- mendesain dan menerapkan pembelajaran yang inovatif dengan cara mengoptimalkan penggunaan media ajar yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) seperti penggunaan canva, quizziz, wordwall, gform, gdrive, youtube, serta scan barcode.
- menerapkan metode pembelajaran inovatif seperti PBL dengan metode pendekatan saintifik serta model pembelajaran PjBL, sehingga proses pembelajaran di kelas lebih optimal dalam meningkatkan motivasi peserta didik.
Berdasarkan analisis masalah, maka tantangan yang ditemukan yaitu;
- Lamanya waktu yang diperlukan dalam merancang dan menyiapkan perangkat pembelajaran inovatif seperti PBL dan PjBL.
- Permasalahan peserta didik dalam proses pembelajaran yang beragam.
- Kurangnya pemanfaatan sarpras dengan penggunaan media ajar dengan maksimal.
- Jumlah peserta didik yang banyak dapat menyebabkan sulitnya mengendalikan situasi kelas.
- Perubahan pembelajaran dari Teacher Center Learning menjadi Student Center Learning.
Tantangan–tantangan inilah yang ada pada saat kita menerapkan model pembelajaran inovatif yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik. Oleh karena itu diperlukan rencana yang matang dan sistematis agar pelaksanaan pembelajaran bisa berjalan lancar. Guru merupakan unsur yang sangat penting dalam proses ini karena memiliki tugas dan tanggung jawab yang cukup berat dimana guru harus merancang perangkat pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran yang akan digunakan. Selain itu, guru juga harus mempersiapkan media ajar berbasis TPACK sebagai unsur pendukung dalam pembelajaran inovatif, memastikan bahwa semua peralatan (laptop, LCD projector, speaker, HP) berfungsi dengan baik. Dalam penerapan model pembelajaran inovatif dikelas, Peserta didik akan menjadi subjek pengamatan/penelitian yang akan menentukan keberhasilan dari penerapan model pembelajaran tersebut.
Berdasarkan tantangan untuk mencapai tujuan tersebut, maka pihak yang terlibat dalam hal ini:
- Guru, dalam hal ini menyiapkan dan memaksimalkan kompetensi yang harus dimiliki sebelum melaksanakan pembelajaran.
- Peserta didik, dalam hal kesungguhan dan antusias serta motivasi yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran.
- Sekolah, dalam hal menyiapkan sarana dan prasarana yang memadai dan menunjang pelaksanaan pembelajaran
Menerapkan model pembelajaran inovatif, PBL dan PjBL yang disesuaikan dengan karateristik materi ajar dan dilaksanakan secara sistematis sesuai dengan sintaksnya supaya tantangan–tantangan yang muncul dalam proses pembelajarannya dapat diatasi dan berjalan lancar.
Langkah-langkah strategis yang dapat diambil untuk mengatasi tantangan–tantangan yang muncul yaitu;
- Strategi yang dilakukan guru dalam pemilihan model pembelajaran yang inovatif dengan mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik peserta didik dan materi pembelajaran adalah menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan Project Based learning (PjBL)
- Media yang dipilih adalah yang berbasis teknologi seperti media powerpoint (canva) dan video pembelajaran (youtube).
- Evaluasi pembelajaran menggunakan teknologi yang menarik peserta didik seperti wordwall, quizziz, gform, gdrive.
- Proses pemilihan model pembelajaran PBL ini yaitu dengan mempelajari model-model pembelajaran inovatif melalui kajian literatur, melakukan analisa kebutuhan dan karakteristik peserta didik, serta mempelajari karakteristik materi yang akan diajarkan. Adapun pelaksanaan model pembelajaran ini dilakukan dalam 5 langkah (sintaks) yakni; Orientasi peserta didik pada masalah, Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar; Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok; Mengembangkan dan menyajikan hasil karya; dan Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
- Proses pemilihan model pembelajaran PjBL ini yaitu dengan mempelajari model-model pembelajaran inovatif melalui kajian literatur, melakukan analisa kebutuhan dan karakteristik peserta didik, serta mempelajari karakteristik materi yang akan diajarkan. Adapun pelaksanaan model pembelajaran ini dilakukan dalam 6 langkah (sintaks) yakni; menentukan pertanyaan dasar; membuat desain proyek; menyusun penjadwalan; penyelesaian proyek dengan monitor guru; penilaian hasil; evaluasi pengalaman belajar.
Sedangkan penyusunan media pembelajaran dilakukan oleh guru dengan melakukan proses kajian materi terlebih dahulu kemudian menyesuaikannya dengan kondisi dan karakteristik peserta didik.
- Penggunaan sarana TPACK merupakan salah satu unsur penting yang mendukung proses pembelajaran. Ketersediaan sarana yang terbatas dapat menghambat pelaksanaan kegiatan belajar. Jika penggunaan media TPACK tidak memungkinkan guru dapat menyediakan media langsung yang ada seperti kejadian yang terjadi di lingkungan sekitar. Dalam kegiatan pembelajaran peserta didik akan menggunakan Laptop secara berkelompok, ada sebagian peserta didik yang tidak memilikinya, maka dapat dengan menggunakan HP. Jika terkendala kuota internet, peserta didik dan guru dapat saling share jaringan hotspot agar kegiatan bisa berjalan lancar.
- Salah satu kekurangan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student learned center) adalah guru akan mengalami kesulitan dalam mengendalikan peserta didik karena suasana kelas akan menjadi ribut karena peserta didik sangat antusias dalam melakukan kegiatan. Untuk mengurangi ketidaktertiban peserta didik, guru dapat berkeliling kelas dan memantau langsung kegiatan peserta didik/kelompok agar peserta didik dapat tetap tertib dan terkendali.
- Guru terlibat penuh dalam proses mendesain model dan media pembelajaran, sedangkan dalam proses pelaksanaan peserta didik memegang peranan utama sebagai pusat pembelajaran secara aktif dengan guru sebagai fasilitator pembelajaran, dalam pelaksanaan proyek peserta didik. Sumber daya yang diperlukan guru dalam proses desain model pembelajaran adalah gawai, listrik serta jaringan internet untuk melakukan kajian literatur dan referensi, sedangkan sumber daya yang diperlukan dalam proses pelaksanaan model pembelajaran ini adalah kertas dan alat cetak untuk LKPD serta bahan ajar, buku peserta didik Informatika SMA Kelas X, laptop, listrik, LCD proyektor, papan tulis, serta spidol
Dampak dari pengunaan model Pembelajaran berbasis masalah dan proyek yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dengan dukungan media pembelajaran TPACK yang telah dilakukan yaitu hasil yang dirasakan positif. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar peserta didik terkait materi informatika di atas kriteria ketuntasan minimal, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik telah mampu memahami, materi pelajaran dengan baik. Implikasi dari dampak tersebut berarti pemilihan serta implementasi model pembelajaran PBL dan PjBL, media pembelajaran powerpoint (canva) dan video pembelajaran (youtube) pada materi ini sudah sangat efektif karena memberi dampak yang sangat baik bagi peserta didik dalam hal meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memahami materi pelajaran karena peserta didik diberikan pengalaman belajar dimana mereka diminta untuk mencari data dan informasi secara langsung dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, berdasarkan observasi guru selama proses pembelajaran terlihat bahwa peserta didik lebih termotivasi, aktif dan antusias dalam melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai sintaks PBL dan PjBL. Dengan adanya rangkaian diskusi kelompok yang terbagi secara heterogen, dalam membaca dan mengerjakan LKPD secara berkelompok, dalam pengerjaan proyek secara berkelompok.
Adapun respon respon orang lain terkait dengan strategi yang saya lakukan adalah sebagai berikut:
- Dari peserta didik mereka merasa senang dengan proses pembelajaran karena mereka dapat terlibat langsung dan kegiatannya menarik.
- Dari teman sejawat dan kepala sekolah : secara keseluruhan sudah dapat mengkondisikan kelas dan terarah, seluruh sintaks PBL dan PjBL nya sudah terlihat secara jelas, peserta didik dapat terlibat aktif dan kegiatannya menyenangkan namun perlu disempurnakan lagi demi terciptanya praktik pembelajaran yang lebih baik.
Faktor keberhasilan pembelajaran ini sangat ditentukan oleh :
- Keaktifan peserta didik dalam mengikuti setiap langkah pembelajaran.
- Kemampuan guru dalam mendesain pembelajan yang inovatif terkait model, media, skenario/alur, bahan ajar, LKPD, menyusun kelompok peserta didik serta hal lainnya yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran.
Kompetensi guru dalam mengelola proses pembelajaran agar pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan, serta kemampuan guru untuk membangkitkan motivasi belajar peserta didik selama proses pembelajaran
Berdasarkan seluruh proses yang telah dilaksanakan guru, pembelajaran yang dapat diambil adalah sebelum merencanakan suatu proses pembelajaran guru harus melakukan analisa kebutuhan dan karakteristik peserta didik serta menyesuaikannya dengan kajian konsep/materi yang akan diajarkan, guru pula harus selalu belajar dalam upaya mengasah kompetensinya agar lebih kreatif dan inovatif dalam mendesain dan melaksanakan suatu proses pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik di era saat ini, terampil dalam memilih model pembelajaran inovatif dan menyusun media pembelajaran berbasis teknologi, kreatif dalam menyusun bahan ajar dan LKDP serta mampu mengelola pelaksanaan proses pembelajaran dengan baik sehingga tercipta suasana pembelajaran yang aktif dan menyenangkan bagi peserta didik, sehingga nantinya berdampak pada tercapainya tujuan pembelajaran secara efektif, peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang dapat selalu ia ingat serta hasil belajar yang baik.
Setelah melaksanakan kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran PBL dan PjBL yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dengan dukungan media ajar TPACK dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran dan hasil belajar peserta didik.
Penulis : Siti Asiyah, S.Pd